Naruto Uzumaki Pointing Finger

Random Post







If Clause dan Wish

Jumat, 04 November 2011

Conditional (Kalimat Pengandaian) menjelaskan bahwa sebuah kegiatan bertentangan dengan kegiatan yang lain. Conditional yang paling umum adalahReal Conditonal dan Unreal Conditonal, kadang-kadang disebut juga if-clauses.
Real Conditional (sering juga disebut juga dengan Conditional Tipe I) yang menggambarkan tentang mengandai-andai sesuai dengan fakta.
Unreal Conditional (sering juga disebut sebagai Conditional Tipe II) yang menggambarkan tentang pengandaian yang tidak nyata atau berimajinasi.
Ada juga Conditional yang ke-3 yang sering disebut dengan Conditional Tipe III, digunakan sebagai penyesalan yang terjadi di masa lampau dan zero conditional, digunakan untuk mengekspresikan sesuatu yang sudah pasti benar.
Catatan: Jika  klausa "if" diletakkan di awal kalimat, kita harus menggunakan "koma". Sebaliknya jika klausa "if" berada di belakang, maka tidak perlu ada koma

Zero Conditional

Digunakan untuk mengekspresikan kebenaran umum. Tense yang digunakan biasanya Present Simple Tense

Rumus

(Klausa IF)
(Induk Kalimat)
If you heat water to 100 degrees Celsius,
it boils.
Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)
Water boils
if you heat it to 100 degrees Celsius,
Contoh:
  • If you drop an apple, it falls. = An apple falls, if you drop it.
  • If you don't do your homework, I will be disappointed. = I will be disappointed, if you don't do your homework.
Catatan: Pada tipe ini, "if" sering digantikan dengan "when"

Conditional Tipe I

Digunakan untuk mengekspresikan pengandaian yang dibuat berdasarkan fakta di masa sekarang atau masa yang akan datang dan pengandaian ini bisa saja terjadi. Klausa "if" biasanya dalam bentuk Present Simple Tense.

Rumus

(Klausa IF)
(Induk Kalimat)
If I see you tomorrow,
I will buy you a drink.
Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)
I will buy you a drink
if I see you tomorrow.
Kita sering menggunakan unless yang artinya 'jika... tidak'.

Rumus

(Klausa IF)
(Induk Kalimat)
Unless you hand in your homework,
I won't mark it.
Artinya
If you don't hand in your homework,
I won't mark it.
Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)
I won't mark your homework
unless you hand it in.
Artinya
I won't mark your homework
if you don't hand it in.
Catatan: Kita tidak pernah menggunakan will, atau won't dalam Klausa IF.
Contoh:
  • If I have time today, I will phone my friend. = I will phone my friend, if I have time today.
  • If I go to England, I will buy some Cheddar cheese. = I will buy some Cheddar cheese, if I go to England.

Conditional Tipe II

Digunakan untuk mengekspresikan situasi yang tidak nyata di masa sekarang atau masa yang akan datang. Tipe ini digunakan untuk mengekspresikan sebuah harapan. Tenses yang digunakan dalam klausa IF adalah Past Simple Tense.

Rumus

(Klausa IF)
(Induk Kalimat)
If I won the lottery,
I would buy a new house.
Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)
I would buy a new house
if I won the lottery.
Catatan: Jangan gunakan would atau wouldn't dalam Klausa IF.
Contoh:
  • If I were you, I wouldn't do that. = I wouldn't do that, if I were you.
  • If I had more time, I would do more on my websites. = I would do more on my websites, if I had more time.

Conditional Tipe III

Digunakan untuk mengekspresikan sebuah kondisi di masa yang lampau yang tidak mungkin akan terjadi lagi. Sering digunakan untuk mengkritik atau penyesalan. Tenses yang digunakan dalam Klausa IF adalah Past Perfect Tense.

Rumus

(Klausa IF)
(Induk Kalimat)
If I had worked harder,
I would have passed my exam.
If I had worked harder,
I could have passed my exam.
If I had worked harder,
I should have passed my exam.
Atau
(Induk Kalimat)
(Klausa IF)
I would have passed my exam
if I had worked harder.
I could have passed my exam
if I had worked harder.
I should have passed my exam
if I had worked harder.
Catatan: Jangan gunakan would have atau wouldn't have, dll dalam Klausa IF.
Contoh:
  • If I hadn't helped you, you would have failed. = You would have failed, if I hadn't helped you.
  • If it had been sunny, we could have gone out. = We could have gone out, if it had been.



Tipe Wish

Wish dalam Bahasa Inggris mempunyai beberapa arti dan makna. Di bawah ini akan kami jelaskan secara terperinci tentang jenis-jenis makna dan arti dari "wish". Semoga penjelasan di bawah ini dapat membantu Anda dalam menggunakan kata "wish" secara baik dan tepat.

Kata wish sama artinya dengan ekspresi "would like":
  • wish I had a big house = I would like to have a big house.
  • wish I had been there = I would like to have been there.
  • wish you would stop talking = I would like you to stop talking.
  • wish to see the manager = I would like to see the manager.
  • wish you a Merry Christmas = I would like you to have a Merry Christmas.
Fungsi utama dari kata "wish" adalah untuk mengekspresikan penyesalan.
  • I wish (that) I weren't here now.
  • wish (that) I didn't have to go to school tomorrow.
  • wish (that) I had studied harder when I was at school.
Tenses yang mengikuti wish sama dengan second dan third conditionals. Kata that dapat dihilangkan dalam percakapan tidak resni.

Ekspresi wish ... would digunakan untuk membicarakan tentang keinginan agar orang lain melakukan sesuatu:
  • wish you would tidy your room.
  • wish you wouldn't always come home so late.
Dalam situasi tidak resmi, wish + (object) + infinitive dapat digunakan seperti pemakaian kata "want":
  • wish to speak to the director.
  • Do you wish me to serve refreshments, sir?
  • Wish is also used in some fixed expressions:
  • I/we wish you a Merry Christmas (and a Happy New Year).
  • I/we wish you well/all the best.

1 komentar:

Amalia mengatakan...

Hey...nice blog :)

12 April 2012 pukul 03.54




:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar